Oktober 2004 sampai dengan Februari 2008, saya menempuh studi lanjut di Thailand dan Jepang. Maka pada periode itu tidak ada jejak karya ketekniksipaln yang bisa saya tuangkan. Praktis pada masa itu saya hanya berkutat dengan kuliah dan penelitian disertasi s3 saya.

Sepulang dari studi lanjut, saya menjadi Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN UGM periode antar semester 2008/2009. Lokasinya ada di Desa Girikerto, Turi, Sleman. Program utama yang diangkat pada kegiatan itu adalah membuat instalasi pengolahan air untuk menurunkan kadar Fe dari mata air yang ada. Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa mata air yang berada di kaki Gunung Merapi akan banyak mengandung kadar Fe, dan bila jumlahnya melebihi ambang batas maka mejadi tidak aman untuk dikonsumsi. Padahal, pada musim kemarau, warga masyarakat biasanya mengandalkan sumer mata air untuk memenuhi kebutuhan air bersih rumah tangga.

Program KKN selanjuntnya membuat instalasi aerator dan saringan pasir cepat. Setelah instalasi dibangun, kadar Fe pada air dari sumber mata air dicek dan ternyata kadar Fe-nya turun. Artinya pembuatan isntalasi pengolah air berhasil. Setelah air dilewatkan instalasi pengolah, seanjutnya disalurkan ke hiduran umum dengan pipa sumbangan dari Satker Pengairan SNVT PU. Berikut adalah gambar-gambar instalasi kincir aerator dan saringan pasir cepat serta sebagian anggota KKN.

Pada tahun 2014, saya dapat informasi bahwa instalasi kincir aeratornya sudah rusak terkena banjir. Namun jaringan pipa dan hidran umum yang kami bangun saat itu masih bisa berfungsi dengan baik. Ternyata warga belum mampu (atau tidak mampu) membuat kincir aerator sendiri walaupun sesungguhnya cukup sederhana. Sebagai catatan, mestinya alih teknologi itu bisa diberikan ke masyarakat sehingga proses perawatan dan perbaikan bisa dikerjakan oleh masyarakat sendiri.